REVISTALINEA

Online news, up-to-the-minute news, breaking news, feature stories and more. National and International News, Money, Sports, Life, Tech and Weather news.

Month: January 2020

Tarian Tradisional Indonesia yang Bernuansa Mistis, Bikin Pemainnya Kesurupan

Tarian Tradisional Indonesia yang Bernuansa Mistis, Bikin Pemainnya Kesurupan – Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Mulai dari beragamnya suku, kepercayaan, kesenian, hingga bahasa. Biarpun kepercayaan setiap daerah berbeda, tetapi hal mistis dan kleniknya terlihat dari dalam keseniannya.

Beragamnya kesenian tari di Indonesia sudah lahir sejak zaman dulu hingga sekarang. Setiap tarian biasanya mewakili adat istiadat dari masing-masing daerah. Nilai dan unsur dari nenek moyang juga tak lepas dari setiap gerakan yang diciptakan. Salah satunya adalah unsur magis dalam sebuah tarian. judi bola

Berikut adalah beberapa tarian daerah yang mengandung unsur magis yang bikin kamu merinding.

1. Tari Salai Jin

Tarian Tradisional Indonesia yang Bernuansa Mistis, Bikin Pemainnya Kesurupan

Salai Jin merupakan sebuah tarian dari Ternate, Maluku Utara. Tarian ini dimainkan dengan pemain yang berjumlah ganjil. Dahulu, para nenek moyang masyarakat Ternate menggunakan tarian ini untuk berkomunikasi dengan jin. Mereka nantinya akan minta bantuan pada para jin untuk menyelesaikan berbagai persoalan manusia. Saat menari akan ada roh halus yang merasuki para penari. slot99

Tarian ini terkandung akan nilai magis dan merupakan tarian etnik suku asli Ternate. Yang utama dari tarian ini adalah sebuah pesan terhadap para makhluk gaib yang berupa Jin. Ketika masa lalu, tarian ini dipakai oleh nenek moyang masyarakat Ternate untuk berkomunikasi dengan bangsa Jin yang berada di alam gaib. Tujuan dari komunikasi ini adalah meminta bantuan para Jin untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh manusia. Sebuah  persoalan yang paling sering menjadi alasan tarian ini diadakan adalah penyakit yang diderita oleh salah seorang anggota keluarga. slot77

Biasanya tari Salai Jin memang dilakukan secara berkelompok. Tidak ada masalah bila yang melakukan pria seluruhnya, sebaliknya, atau campuran antara pria dan wanita. Yang pasti jumlah sang penari haruslah genap untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Walaupun demikian, penari tarian ini biasanya akan mengalami kemasukan roh halus yang berupa Jin. Hal ini masih terjadi hingga masa modern ini dan situasi ini adalah nilai lebih dari tarian ini. hari88

Para penari pun memasuki arena tari. Kelompok pria memasuki pelataran terlebih dahulu. Mereka sudah siap memegang sebuah tempat dengan kemenyan yang sudah dibakar. Langkah mereka begitu tertata dan dengan perlahan gerakan-gerakan yang tampak mistis pun mereka lakukan. Api kemenyan menimbulkan asap yang muncul di tengah-tengah tarian mereka, hal ini semakin menambah aura magis di lokasi mereka menari.

2. Tari Kecak

Tarian yang menjadi ikon dari Bali ini ternyata menyimpan misteri di balik kemasyurannya. Konon, penari dalam keadaan tidak sadar atau kesurupan sedang berkomunikasi dengan roh leluhur untuk menyampaikan keinginannya. Sebelum menari, biasanya para penari akan melakukan beberapa ritual terlebih dahulu.

Tarian ini adalah tarian pertunjukkan hiburan masal yang menggambarkan seni peran dan tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan. Akantetapi, hanya diiringi oleh paduan suara sekelompok penari laki-laki berjumlah sekitar 70 orang yang berbaris melingkar memakai kain penutup kotak-kotak berbentuk papan catur. Tarian ini begitu sakral, terlihat dari penarinya yang terbakar api, namun mengalami kekebalan dan tidak terbakar.

Tari Kecak pun sering disebut Tari Sanghyang yang dipertunjukkan sewaktu-waktu untuk upacara keagamaan. Penari seringnya kemasukan roh dan bisa berkomunikasi dengan para dewa atau para leluhur yang telah disucikan. Penari tersebut dijadikan sebagai media untuk menyatakan sabda-Nya. Saat kerasukan, mereka juga akan melakukan tindakan yang di luar dugaan, seperti melakukan gerakan berbahaya atau mengeluarkan suara yang mereka tidak pernah keluarkan sebelumnya.

3. Tari Rentak Bulian

Tarian ini berasal dari dari Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Terdapat tujuh perawan dan perjaka yang harus memainkan tarian ini. Sang pria akan kerasukan roh halus sehingga menari dengan setengah sadar. Konon, tarian ini dilakukan sebagai tradisi pengobatan secara gaib.

Puncak tarian Rentak Bulian ditandai ketika Kumentan tak sadarkan diri. Kakinya bergerak sendiri mengikuti alunan gendang diiringi seruling mengelilingi tujuh penari perempuan yang membuat formasi seperti segi tiga.

Sesaat, Kumentan tadi masuk lagi ke Bulian mengambil mayang atau bunga buah pinang. Di bawah kendali roh yang memasukinya dirinya, Kumentan tadi mengupas mayang lalu mengibasnya ke tanah.

Sembari membawa mayang, Kumentan kembali mengelilingi sejumlah penari pengiring. Seorang penari terlihat setia mengikuti setiap geraknya sebagai pengontrol karena Kumentan tak sadarkan diri.

Ritual memanggil roh ini berhenti ketika Kumentan duduk lagi di Bulian. Duduknya Kumentan sebagai tanda roh leluhur sudah meninggalkan badannya. Dia pun berdiri diikuti tujuh pengiring sambil berpegangan di pinggang meninggalkan lokasi.

4. Tari Kuda Lumping

Tarian Tradisional Indonesia yang Bernuansa Mistis, Bikin Pemainnya Kesurupan

Selain menampilkan atraksi kuda lumping, tarian asal sunda ini juga menyuguhkan atraksi atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis. Tarian ini menggunakan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Terkadang tarian ini juga menggunakan kaca, beling, batu, dan jimat.

Siapa yang sangka jika adegan ekstrim saat penari kerasukan, memiki makna yang cukup dalam seperti halnya menggambarkan sikap manusia selama hidupnya.

Diyakini adanya kekuatan yang di luar akal manusia. Sementara proses masuknya roh ke dalam tubuh, menandakan adanya alam yang berbeda di dunia ini, yaitu alam gaib.

Jika sekarang kuda lumping hanyalah suatu hiburan, lain pada zaman kerajaan Hindu. Kuda lumping dimaknai sebagai simbol keberanian, kekuatan, dan sifat pantang menyerah.

5. Tari Bedhaya Ketawang

Tarian ini ditampilkan saat penobatan dan peringatan kenaikan tahta raja di Kasunanan Surakarta. Penari berjumlah sembilan orang gadis perawan dan tidak boleh dalam keadaan haid. Selain itu, ada aturan untuk berpuasa terlebih dahulu sebelum tampil. Konon, Ratu Pantai Selatan akan datang sebagai penari kesepuluh untuk menjadi bagian dari penampilan tari tersebut.

Tiap gerakan juga lirik tembang yang dinyanyikan dalam tarian ini seluruhnya menggambarkan sosok Kangjeng Ratu Kidul dan perasaan cintanya pada sang raja. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika tarian ini ditampilkan, maka Kangjeng Ratu Kidul akan hadir dan menjadi penari kesepuluh, menemani sembilan orang wanita yang menarikan tarian ini. Ya, tarian ini wajib dibawakan oleh sembilan wanita karena menggambarkan sembilan arah mata angin dalam mitologi Jawa yang dikuasai sembilan dewa Nawasanga.

Karena sakral, resmi, dan juga dipercaya sebagai suatu hal yang mistis, para penari yang dipercaya untuk membawakan tarian ini haruslah mengikuti aturan dan memenuhi berbagai syarat yang ditentukan.

Syarat utama untuk menjadi penari Bedhaya Ketawang adalah harus berstatus sebagai seorang gadis suci dan tidak sedang mengalami haid. Kalaupun penari sedang datang bulan, maka ia harus memohon izin kepada Kangjeng Ratu Kidul dengan melakukan caos dhahar atau ritual menyiapkan makanan dan sesaji. Ritual ini dilakukan di Panggung Sangga Buwana, Keraton Surakarta.

Syarat lainnya yang harus dipenuhi adalah suci secara batiniah. Caranya, penari harus berpuasa selama beberapa hari menjelang pertunjukan tari dilangsungkan. Kesucian para penari memang sangat diutamakan karena dengan cara itulah Kangjeng Ratu Kidul bersedia untuk menghampiri para penari di saat masa latihan, terutama yang gerakan tarinya masih salah atau belum sempurna.

Pernikahan Adat di Indonesia dan Pertunjukan Seninya

Pernikahan Adat di Indonesia dan Pertunjukan Seninya – Selain daripada busana untuk pengantin dan prosesinya, iring-iringan atau pertunjukan khas setiap daerah ini berhasil membuat suatu prosesi pernikahan menjadi semakin unik, meriah dan biasanya juga terasa lebih sakral.

Karena Indonesia terdiri dari berbagai daerah dengan berbagai suku bangsa, maka pertunjukkan seni dalam pernikahan ini juga sangat beragam lo. Kita simak yuk apa saja pertunjukannya!

1. Pada acara resepsi pernikahan di tradisi Sunda biasanya akan ada pertunjukan berupa tari burung merak yang indah lengkap dengan kostumnya.

Pernikahan Adat di Indonesia dan Pertunjukan Seninya

Tari ini adalah tarian yang terinspirasi pada kebiasaan burung merak yang mengepakkan ekor untuk menarik perhatian lawan jenis ini diadaptasi menjadi tari untuk mengiringi prosesi kirab pengantin menuju pelaminan di adat Sunda. Penari nantinya memakai warna-warna bak bulu burung merak dan memakai mahkota agar semakin paripurna. sbobet asia

Keindahan tarian merak menjadi salah satu alasan mengapa tarian ini dijadikan sebagai sambutan bagi tamu besar, sambutan bagi mempelai pria dalam upacara pernikahan, atau dalam pentas untuk memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya budaya Sunda, ke tingkat nasional. mrchensjackson.com

Tari merak menceritakan tentang burung merak jantan yang menampilkan keindahan bulu ekor, sayap serta gerak-geriknya dalam memikat hati merak betina. Pada biasanya, tari merak dimainkan oleh seorang atau beberapa orang penari wanita. Kostum dari para penari pun terinspirasi dari burung merak itu sendiri. premium303

2. Selain khas dengan adu pantunnya saat datang ke rumah mempelai perempuan, ternyata pernikahan adat betawi juga memiliki berbagai kesenian lainnya. https://3.79.236.213/

Untuk mengantarkan mempelai berjalan menuju pelaminan berbagai tari khas Betawi akan ditampilkan, seperti tari Cokek hingga Pencak Silat. Sedangkan untuk musiknya, mereka akan menggunakan tanjidor yang terdiri dari pistone, trombone, dll. Lagunya biasanya qasidah, bisa juga keroncong atau gambang kromong.

Tari Cokek merupakan tarian yang interaktif  dan komunikatif. Tak seluruh dari para tamu di ajak untuk menari, biasanya para tamu yang di anggap paling terhormatlah yang di ajak menari bersama terlebih dahulu.

Pada saat pertunjukannya, penari di balut dengan busana seperti baju kurug dan celana panjang yang terbuat dari bahan sutera. Warna busana tersebut biasanya mencolok dan berwarna warni seperti warna merah menyala, hijau, kuning dan sebagainya. Selain itu penari juga mengenakan selendang panjang di leher mereka yang di gunakan untuk mengajak penonton menari bersama.

3. Dalam adat Minang, berbagai tarian juga biasanya akan disajikan dalam sebuah pesta pernikahan, terutama untuk mengiringi pengantin menuju pelaminan

Saat mempelai datang, biasanya penyambutan dilakukan dengan tari piring atau tari payung lengkap dengan iringan musik talempong atau sering dikenal Gendang Tabuik. Ada pula tari Galombang yang ditampilkan saat mengiringi pengantin ke pelaminan. Menurut Mahligai, tarian ini dulunya dipakai untuk melindungi pemuda saat sedang menuju ke kampung istri, jika ada serangan pemuda dari kampung lain.

Tari piring yang dalam bahasa minangkabaunya biasa disebut dengan tari piriang adalah salah satu tarian atau seni tarian tradisional Indonesia di daerah Minangkabau yang berasal dari kota solok, provinsi sumatera barat. Tarian tersebut seringnya dimainkan dengan menggunakan piring sebagai alat atau media utamanya.

Piring itu kemudian dipakai untuk menari dengan cara diayun ayunkan dengan gerakan cepat teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan beserta seni musik tradisional. Tari piring, sebuah simbol masyarakat minangkabau . pada tari piring ini gerakan dasarnya terdiri dari pada langkah langkah silat minangkabau atau silek.

Pada permulaannya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat kepada dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual yang berlangsung dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakan dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.

Selain daripada itu Tari Payung yang sebagai tarian dalam melambangkan kasih sayang, Tari payung tentu ditarikan berpasangan oleh 3 atau 4 pasang penari. Terdapat beberapa variasi gerakan dimana penari lelaki berpindah pasangan namun hal ini bukan menandakan ketidaksetiaan melainkan hanyalah bentuk variasi atau kreasi semata.

Persis namanya, properti wajib yang digunakan dalam pementasan tari ini adalah payung yang dibawa penari lelaki mengusung simbol sebagai pelindung. Penari pria akan menutupi kepala penari wanita yang menjadi pasangan menarinya. Sementara itu, penari wanita mengenakan selendang khas Padang sebagai pelengkap kostum dan kemungkinan memiliki simbol khusus sebagai kesiapannya membina rumah tangga.

4. Di Palembang tamu yang datang akan diberi ucapan terima kasih menggunakan tarian. Di hari pernikahan ini pula, pengantin akan menari juga.

Pernikahan Adat di Indonesia dan Pertunjukan Seninya

Tari ini dipergunakan untuk menyambut dan memberikan ucapan terima kasih kepada tamu yang datang adalah Tari Tanggai. Penari-penari dalam tarian ini akan mengenakan pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul, dan malang. Terdapat pula tarian pagar pengantin dimana pengantin wanita menari dan disaksikan oleh mempelai pria. Tarian pun sebagai simbol untuk melepas masa lajang.

Bagi para penari, tarian ini menawarkan kenikmatan tersendiri. Selain pada umunya dipertunjukkan untuk acara-acara formal, tarian ini juga telah menjadi hiburan rakyat karena rakyat bisa melihat betapa indahnya gerakan-gerakan dan kepiawaian sang penari dalam menarikan tarian ini.

Selain menyajikan unsur hiburan, Tari Tanggai ini juga menawarkan unsur pendidikan. Jadi, dari tarian ini, orang-orang yang melihatnya akan mengetahui bagaimana keindahan kebudayaan di Palembang dan mempelajari bagaimana tarian ini. Musik pengiring dari tarian ini yaitu musik yang menggabungkan sebuah instrumnn yang dikerjakan oleh komponis dalam menyajikan musik iringan untuk tarian ini.

5. Di Gorontalo bukan hanya mempelai perempuan yang akan mempertunjukkan tarian, tapi mempelai laki-laki juga akan menari.

Mempelai yang awanita di Gorontalo akan membawakan tarian Tidi Daa atau Loi Lodiya di depan mempelai laki-laki dan para tamu undangan. Tarian ini merupakan lambang dari bahwa ia yakin akan bisa melewati segala kesulitan. Tidak cuma dia, mempelai laki-laki juga akan menari lo, tarinya bernama Tari Molapi Saronde. Tarian ini sekaligus berisi doa-doa baik untuk mengarungi rumah tangga nanti.

Berbagai seni pertunjukan tersebut membuktikan betapa kayanya kebudayaan di Indonesia. Bahkan dalam pernikahan, terkadang meski prosesinya yang sakral terasa panjang namun musik-musik pengiring dan tari-tariannya juga bisa jadi pertunjukan untuk menghibur dan memukau penonton.

Pada tarian Tidi lo O’ayabu ini penarinya berasal dari putra putri bangsawan wali-wali mowali, yang saat ini mencakup pejabat-pejabat negeri atau para tokoh dengan jumlah penari sebanyak 5 orang. Busana adat yang digunakan adalah madipungu dengan lima tangkai sunti. Musik pengiring dari tari tidi lo o’ayabu adalah rebana dan suling. Tari Tidi lo O’ayabu biasanya ditarikan pada acara penyambut tamu syukuran dan resepsi pernikahan. Tarian Tidi lo O’ayabu mempunyai 14 gerakan yang memiliki makna tersendiri dari setiap gerakan tari tersebut. Dari 14 gerakan tari tidi lo o’ayabu antara lain gerakan mengibaskan kipas maknanya menghalau semua tantangan.  Tidi lo O’ayabu ini menggambarkan betapa pentingnya kehalusan budi seorang putri di dalam menyambut/menerima tamu baik dari kalangan atas maupun dari kalangan biasa.

Back to top